
Skripsi sering menjadi “momok” yang menegangkan bagi mahasiswa tingkat akhir. Tak jarang mahasiswa merasa sendirian menghadapi tantangan teknis, tekanan waktu, hingga keraguan terhadap kemampuan sendiri. Ketika bimbingan tidak intens dan jadwal semakin sempit, skripsi yang seharusnya menjadi batu loncatan, justru berubah menjadi beban psikologis yang berat.
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) UGM menggelar Workshop Akselerasi Kelulusan Mahasiswa, yang mencakup Bimbingan Super Intensif pada 11–12 April 2025 bertempat di Hotel Ros In, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2018 dan 2019 dari Program Studi S1 Elektronika dan Instrumentasi (Elins) serta S1 Ilmu Komputer (Ilkom), dengan pendampingan langsung dari dosen pembimbing dan tim akademik.
Kolaborasi Aktif antara Dosen dan Mahasiswa
Partisipasi dosen menjadi kunci sukses dari kegiatan ini. Menurut Drs. Medi, M.Kom., Sekretaris Program Studi Ilmu Komputer, “Semakin aktif dosen dalam kegiatan, semakin besar kemungkinan mahasiswa untuk mengikuti dan terlibat. Kehadiran dosen dapat memotivasi mahasiswa secara langsung.” Selain itu, dosen juga memiliki peran strategis dalam memberikan tekanan positif kepada mahasiswa, seperti dengan menetapkan target atau bahkan sanksi bagi yang tidak aktif bimbingan skripsi.
Dosen Prodi Ilmu komputer ini menambahkan, tolak ukur keberhasilan program ini bukan semata kualitas skripsi, tetapi tercapainya penyelesaian tugas akhir yang memungkinkan mahasiswa untuk yudisium tepat waktu. “Skripsi bisa diperbaiki nanti, yang penting mahasiswa menyelesaikannya dulu,” ujarnya.
Beliau juga memaparkan cara Prodi membantu mahasiswa yang mengalami kendala, antara lain:
Memberikan Akses: Prodi harus memberikan akses seluas-luasnya kepada mahasiswa yang mengalami masalah, sehingga mereka dapat mendapatkan dukungan yang diperlukan.
Mengkondisikan Mahasiswa: Prodi dapat mengkondisikan mahasiswa yang terkendala dengan memudahkan mereka untuk segera diuji, sehingga tidak ada mahasiswa yang tertinggal.
Penyederhanaan Topik: Memberikan simplifikasi atau penyederhanaan terhadap topik yang diajarkan, agar mahasiswa dapat lebih mudah memahami materi dan menyesuaikan dengan dasar pengujian yang ada.
Dukungan dari Departemen: Prodi juga perlu mendapatkan dukungan dari departemen, termasuk izin penggunaan dana yang diperlukan untuk membantu mahasiswa.
Pembimbingan Intensif dan Evaluasi Progres
Kegiatan ini dirancang dalam dua format utama: sesi penyusunan dan konsultasi skripsi, serta sesi presentasi dan evaluasi. Di hari pertama, mahasiswa mengikuti sesi penulisan naskah ilmiah dari narasumber, bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan menyusun strategi agar mahasiswa dapat menyelesaikan tugas mereka dengan lebih cepat, lalu dilanjutkan Kegiatan Bimbingan Super Intensif, lebih bersifat pendampingan langsung dari dosen pembimbing, dosen dapat memberikan masukan yang lebih detail mengenai arah penelitian dan membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir mereka. Hari kedua diisi dengan sesi presentasi tugas akhir di hadapan pembimbing untuk memperoleh masukan dan tindak lanjut secara langsung.
Menurut Guntur Budi Herwanto, S.Kom., M.Cs., Ketua Kegiatan Akselerasi, kegiatan ini memberikan ruang identifikasi masalah sejak awal. “Ada yang terhambat di coding, ada yang sudah hampir selesai tapi butuh dorongan moral. Di sinilah peran dosen sangat penting,” jelasnya.
“Secara keseluruhan, kedua kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa, terutama dalam hal penyelesaian skripsi dan pengembangan diri mereka” ujar Pak Guntur Budi Herwanto.
Sementara itu, Mas Agus Prasekti, salah satu peserta dari Prodi Elektronika dan Instrumentasi (Elins), mengungkapkan kesannya terhadap acara ini. “Saya merasa sangat terbantu. Kegiatan ini memotivasi saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir. Fasilitasnya juga memadai, makanannya enak, dan suasananya mendukung banget buat fokus,” ujarnya sambil tersenyum. Ia juga berharap kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan untuk angkatan-angkatan berikutnya, sehingga mahasiswa lain juga dapat merasakan manfaat yang sama, seperti dukungan dari dosen dan fasilitas yang baik. Kegiatan ini memotivasi Mas Agus untuk segera menyelesaikan studinya dan memberikan semangat baru untuk menyelesaikan tugas-tugas akademisnya. Ia juga merasa bahwa acara ini sangat berkesan dan bermanfaat, terutama dalam mempertemukannya dengan teman-teman yang juga sedang mengerjakan skripsi, sehingga dapat saling berbagi dan fokus pada tugas mereka.
Dukungan Strategis untuk SDGs
Workshop ini memiliki keterkaitan langsung dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke-4: Quality Education. Dengan menciptakan sistem bimbingan yang terstruktur, intensif, dan kolaboratif, Departemen DIKE berkontribusi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi yang merata dan inklusif. Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kualitas pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga bagaimana proses bimbingan dapat dikemas secara efektif dan menyenangkan.
“Biasanya setelah mengikuti bimbingan akselerasi mahasiswa banyak yang mendaftar untuk ujian” ungkap ibu Sri widayati yang bertugas di sekretariat Ilkom.
Bersama Menuju Kelulusan
Dengan sinergi yang kuat antara mahasiswa, dosen, prodi, dan departemen, Bimbingan Super Intensif ini menjadi bukti bahwa percepatan kelulusan bukan hanya mimpi, merupakan hasil dari niat baik, kerja keras, dan kolaborasi nyata. Dan di tengah semua itu, ada harapan yang terus menyala bahwa setiap mahasiswa bisa lulus tepat waktu, dengan bangga dan percaya diri.
———–
Penulis : Agus Isnaini
#SDGs #SDGs 4