Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi Menciptakan Solusi Otomatisasi Irigasi untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian Bawang
Yogyakarta – Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM), memainkan peran utama dalam menginisiasi Living Lab – Smart Farming yang bertujuan untuk mengubah cara pertanian dilakukan di Desa Srikayangan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dalam upaya menciptakan revolusi pertanian yang menjanjikan, tim ahli dari Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi telah memfokuskan perhatian mereka pada pengembangan teknologi otomatisasi irigasi yang inovatif. Proyek ini dibiayai oleh Hibah Pengabdian kepada Masyarakat Dana Masyarakat FMIPA UGM Tahun Anggaran 2023 dan berlangsung selama enam bulan, mulai dari bulan April hingga Oktober 2023.
Laboratorium ini telah berhasil mengembangkan teknologi terbaru yang melibatkan sebuah prototipe perangkat yang menggunakan sensor ketinggian dan sensor ketersediaan air, didukung oleh algoritma cerdas dari perangkat pemroses. Alat ini memungkinkan pompa air untuk diaktifkan secara otomatis. Ketika air pada saluran irigasi menurun di bawah tingkat tertentu, pompa ini akan secara otomatis memompa dan mengalirkan air ke saluran irigasi lahan pertanian bawang. Teknologi ini akan memberikan manfaat besar dalam memastikan pasokan air yang cukup tepat pada saat yang sangat penting, terutama selama masa penanaman bibit bawang yang dijadwalkan pada bulan Agustus 2023 kemarin.
Selain menghadirkan teknologi canggih, tim laboratorium berkomitmen untuk memberikan pelatihan yang mendalam kepada para petani mengenai pengoperasian, perawatan, dan penanganan masalah terkait prototipe yang mereka kembangkan. Upaya ini dilakukan dengan tujuan memastikan bahwa teknologi Smart Farming yang inovatif ini dapat diterima dengan baik oleh para petani dan memberikan manfaat yang maksimal bagi mereka.
Teknologi otomatisasi irigasi yang dikembangkan oleh Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi, merupakan langkah signifikan dalam mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam mencapai tujuan-tujuan berikut:
SDG 2 – Pemberantasan Kelaparan
Dengan memastikan pasokan air yang tepat waktu dan efisien, teknologi ini membantu meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk produksi bawang. Hal ini berkontribusi dalam memastikan akses semua orang terhadap pangan yang aman, bergizi, dan cukup.
SDG 6 – Air Bersih dan Sanitasi
Teknologi otomatisasi irigasi membantu dalam pengelolaan sumber daya air secara lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan menghindari pemborosan air, teknologi ini mendukung tujuan SDG 6 untuk memastikan akses universal dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap air bersih dan sanitasi.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur
Pengembangan teknologi ini adalah contoh nyata dari inovasi dalam sektor pertanian. Ini mendukung pertumbuhan industri pertanian yang berkelanjutan dan menciptakan infrastruktur cerdas yang memadukan teknologi dalam aktivitas pertanian sehari-hari.
SDG 13 – Tindakan Terhadap Perubahan Iklim
Dengan mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi dalam irigasi pertanian, teknologi ini membantu mengurangi dampak pertanian terhadap perubahan iklim dan meningkatkan ketahanan lingkungan.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Kolaborasi antara Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi dengan petani dan masyarakat lokal menciptakan kemitraan yang kuat, mendukung pelaksanaan teknologi ini. Ini adalah contoh yang baik dari bagaimana kemitraan lintas sektor bisa mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Proyek ini diharapkan akan menjadikan Desa Srikayangan sebagai contoh sukses dalam menerapkan Smart Farming di sektor pertanian, sekaligus membantu membangun kesadaran dan pemahaman tentang manfaat teknologi ini di kalangan petani dan masyarakat luas. Dengan berfokus pada teknologi otomatisasi irigasi, Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi mendukung perubahan signifikan dalam cara pertanian bawang dilakukan di daerah ini, dengan potensi untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan sektor pertanian.