Keahlian dalam menyampaikan materi secara langsung kepada mahasiswa di kelas merupakan keterampilan penting bagi seorang dosen. Kemahiran dalam penyampaian materi di hadapan mahasiswa memerlukan pemahaman yang mendalam terhadap materi itu sendiri, yang kemudian dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kejelasan ide yang disampaikan kepada mahasiswa.
Penguasaan materi mata kuliah mencakup berbagai aspek, termasuk pendekatan pengajaran, strategi belajar, teknik mengajar, dan evaluasi dari sudut pandang teoritis maupun praktis. Dengan pemahaman akan teori-teori belajar bahasa, diharapkan mahasiswa dapat memilih, menilai, dan menggabungkan berbagai teknik pembelajaran sesuai dengan karakteristik pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Untuk meningkatkan kemampuan dalam menyampaikan informasi di depan umum dan merancang presentasi yang efektif, terutama dalam konteks perkuliahan di kelas internasional, Program Studi Sarjana Elektronika dan Instrumentasi, Departemen Elektronika dan Instrumentasi (Elins DIKE) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan pelatihan mengenai public speaking dan teknik presentasi khusus untuk para dosen. Langkah ini sejalan dengan komitmen DIKE dalam mencapai target Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama SDGs4 Pendidikan Berkualitas dan SDGs9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Pelatihan public speaking disampaikan oleh Ibu Dra. Sharifah Hanidar, M.Ed. dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada. Beliau memaparkan materi mengenai pentingnya kemampuan public speaking bagi tenaga pengajar agar mereka mampu menyampaikan ilmu dengan efisien serta memberikan dampak yang signifikan bagi mahasiswa mereka.
Pelatihan diadakan di ruang kelas DIKE 1 di Gedung S1 Departemen Elektronika dan Instrumentasi, berlangsung selama 8 hari yang terbagi menjadi dua sesi pelatihan. Sesi pertama berlangsung dari tanggal 29 Januari hingga 1 Februari 2024, sedangkan sesi kedua berlangsung dari tanggal 5 Februari hingga 8 Februari 2024 secara berturut-turut.
Dra. Sharifah Hanidar, M.Ed. mengungkapkan bahwa materi yang diajarkan adalah tentang metodologi pengajaran dan pengucapan kata yang tepat. Lebih lanjut, beliau menyatakan bahwa penggunaan metode pengajaran saat ini tidak lagi berpusat pada dosen, tetapi lebih kepada mahasiswa. Dalam penjelasannya, beliau juga menambahkan bahwa metode yang digunakan dalam pelatihan ini melibatkan pemanfaatan beberapa platform yang lebih luas untuk menarik minat mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah.
Menurut Dra. Sharifah Hanidar, M.Ed., pelatihan ini bertujuan untuk menyegarkan pengetahuan, mengingat bahwa pengalaman mengajar sudah cukup lama, sehingga para peserta dapat mempelajari metodologi pengajaran yang baru. Beliau juga menyatakan bahwa peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dan partisipasi yang aktif, dengan minat belajar yang sangat terlihat.
Kontributor: Agus Isnaini