
Wisuda Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode II Tahun Akademik 2024/2025 berlangsung dengan penuh makna. Acara tersebut mewisuda 30 lulusan, terdiri atas 4 wisudawan Program Doktor dan 26 wisudawan Program Magister. Sebagai momentum penting, prosesi ini diwarnai pesan inspiratif dan semangat kontribusi untuk masa depan oleh para alumni. Momen ini memberikan refleksi atas capaian akademik sekaligus bekal untuk masa depan.
Dalam sambutannya, Dekan FMIPA UGM, Prof. Dr.Eng. Kuwat Triyana, M.Si. menekankan pentingnya pengembangan hardskill dan softskill bagi para lulusan. “Hardskill yang kalian dapatkan selama kuliah harus terus diasah. Namun, hard skill saja tidak cukup…” tegasnya. Ia juga menyoroti kelemahan umum lulusan perguruan tinggi, seperti rendahnya kemampuan komunikasi, kolaborasi, pemecahan masalah, dan adaptabilitas.
Menyikapi hal ini, FMIPA UGM berkomitmen meningkatkan kurikulumnya melalui pendekatan berbasis kasus, proyek, dan rubrik pada tahun 2026 mendatang. Langkah ini diambil untuk memastikan lulusan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga tangguh dalam menghadapi tantangan kompleks dunia kerja. Pendekatan ini diyakini akan mempersiapkan mahasiswa dengan lebih baik untuk menghadapi masa depan yang dinamis dan penuh perubahan.
Tak hanya itu, Prof. Kuwat menyampaikan peluang magang di Taiwan di bidang semikonduktor sebagai pintu gerbang menuju karier internasional. “Kontribusi kalian kedepannya harus lebih impactful…” ujarnya. Selain itu, ia menggarisbawahi pentingnya literasi digital dan kemampuan kepemimpinan agar para lulusan mampu bersaing di era global. Kecakapan dalam bidang ini akan menjadi nilai tambah yang signifikan dalam menghadapi persaingan global dan mengukir prestasi di tingkat internasional.
Dari program studi Magister Ilmu Komputer, Doni Tan Hero, S.Kom., M.Cs. mencatatkan IPK tertinggi sebesar 3,89. Prestasi ini mencerminkan dedikasi, ketekunan, dan komitmennya terhadap pendidikan. Sementara itu, untuk masa studi tercepat diraih oleh Iwan, S.Kom., M.Cs. yang menyelesaikan studinya dalam 1 tahun, 3 bulan, dan 14 hari. Pencapaian luar biasa ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk selalu berupaya menyelesaikan studi mereka dengan sebaik-baiknya.
Untuk program Doktor Ilmu Komputer, Dr. Risa Farrid Christianti, S.T., M.T. meraih IPK 3,70 dengan masa studi 3 tahun, 10 bulan, dan 10 hari. Prestasi luar biasa ini mencerminkan dedikasi para lulusan dalam menyelesaikan studi mereka di Departemen Ilmu Komputer UGM. Capaian akademik seperti ini menunjukkan kualitas pendidikan dan dukungan luar biasa yang diberikan oleh institusi dan fakultas untuk memastikan para mahasiswa berhasil.
Wisuda kali ini mencatatkan capaian membanggakan bagi para wisudawan DIKE dengan sebaran predikat meliputi 3 lulusan dengan predikat Memuaskan, 4 lulusan dengan predikat Sangat Memuaskan, dan 3 lulusan dengan predikat Cumlaude, yang mencerminkan kualitas pendidikan unggul yang diberikan oleh DIKE FMIPA UGM.
Prof. Sholihun, S.Si., M.Sc., Ph.D.Sc., Pengelola Program Doktor Fisika, turut menyampaikan sambutan. Ia menekankan bahwa kelulusan ini bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal dari kontribusi nyata bagi masyarakat. “Fakultas memiliki jejaring alumni hampir di semua lini pekerjaan, maka manfaatkanlah jejaring ini…” pesan Prof. Sholihun. Alumni UGM memiliki akses ke berbagai peluang kerja di tingkat nasional dan int ernasional, yang dapat menjadi jalan untuk memperluas pengalaman profesional mereka.
Beliau juga mengingatkan bahwa setiap lulusan kini menyandang predikat “Duta Alumni”, yang berarti segala aktivitas mereka mencerminkan nama baik almamater. “Jika memiliki startup, pastikan itu mencerminkan nilai-nilai FMIPA dan UGM…” tambahnya. Dengan semangat ini, diharapkan setiap lulusan mampu memanfaatkan keunggulan mereka dalam memimpin perubahan dan memberikan solusi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Menuju akhir acara, dua perwakilan wisudawan program Magister dan Doktor memberikan pesan dan kesannya. Dari Program Magister, Patrik Chandra, S.Si., M.Sc., yang berhasil menyelesaikan studi dalam waktu 1 tahun, 3 bulan, 15 hari dengan IPK sempurna 4.00, menyampaikan apresiasinya. “Perjalanan ini tentu penuh perjuangan, dan kami berterima kasih kepada para dosen yang tanpa lelah membimbing kami hingga sukses…” ujarnya. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat untuk kemajuan Indonesia serta menjaga nama baik FMIPA UGM. Kepemimpinan dosen dalam mengarahkan mahasiswa menjadi kunci kesuksesan dalam proses akademik ini.
Dari Program Doktor, Dr. Diana Ningsih menyampaikan rasa bangganya atas bimbingan para dosen dengan rekam jejak luar biasa. “Kami berharap mampu menjaga nama baik UGM, mengaplikasikan ilmu di masyarakat, dan berkontribusi agar Indonesia semakin kompetitif di kancah global…” tuturnya. Kesaksian ini menunjukkan bagaimana interaksi positif antara mahasiswa dan dosen dapat berdampak signifikan pada keberhasilan akademik dan profesionalisme lulusan.
Pada momen wisuda ini, beberapa wisudawan dari Program Magister Ilmu Komputer turut berbagi pesan dan pengalaman berharga. Petra, yang lulus dengan IPK 3,76, mengungkapkan bahwa kunci untuk lulus tepat waktu atau bahkan lebih cepat terletak pada manajemen waktu yang baik serta dukungan dari support system yang solid. “Time management, ya, dan yang kedua memang kita butuh support system…” ungkapnya. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara akademik dan kehidupan pribadi untuk meraih hasil yang optimal.
Wisudawan lainnya, Nurfirsta Idrus dengan IPK 3,71, berbagi tips memaksimalkan progres studi dengan membaca buku Atomic Habits. Menurutnya, prinsip dalam buku tersebut sangat relevan untuk terus maju meskipun dengan langkah kecil. “Kalau mungkin ada buku yang namanya Atomic Habits, itu sangat membantu sih. Jadi misalkan ada progres sedikit aja dalam sehari, lama-lama itu memberi pengaruh besar juga…” katanya. Tips ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk tetap konsisten dalam upaya akademik mereka.
Sementara itu, Angel Berta Desi Suryanti, lulusan dengan IPK 3,93, memberikan saran penting bagi teman-teman yang masih berjuang menyelesaikan tesis. “Yang utama adalah selalu berdoa, jaga kesehatan, jangan lupa juga senang-senang, olahraga itu penting…” ujarnya. Dengan menjaga keseimbangan antara spiritualitas, kesehatan, dan kebahagiaan, Angel berharap para mahasiswa dapat menyelesaikan studi dengan lancar tanpa mengorbankan kesenangan pribadi. Pesan-pesan ini menjadi pengingat bahwa perjalanan akademik bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang proses yang berkelanjutan.
Wisuda kali ini mencerminkan bahwa lulusan DIKE UGM tidak hanya diharapkan menjadi ahli di bidangnya, tetapi juga menjadi pemimpin dengan softskill unggul. Harapannya, mereka tidak hanya menjadi aktor utama dalam perubahan sosial tetapi juga inovator di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Semoga kontribusi mereka mampu membawa manfaat bagi masyarakat dan mengharumkan nama UGM di tingkat nasional maupun internasional. Momentum ini adalah awal dari perjalanan yang panjang, penuh peluang, dan berorientasi pada dampak yang lebih besar.
UGM melalui pengembangan pendidikan berkualitas tinggi dengan peningkatan kurikulum yang lebih aplikatif dan berbasis proyek menunjukkan komitmen dalam memberikan pendidikan berkualitas (SDG 4). Selain itu, dengan kerja sama internasional yang dilakukan guna memberikan kesempatan seluas mungkin bagi para alumni menuju karier internasional dan berkompetisi secara global, menunjukkan komitmen UGM pada Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8) dan Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (SDG 17). Penekanan pada kemampuan kepemimpinan dan literasi digital, akan mendukung lulusan untuk menjadi inovator dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga lulusan diharapkan dapat menciptakan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat (SDG 17).
Author: Furqan (MIK24 – Tim Media)
Editor: Lukman Awaludin, S.Si., M.Cs.
TAG #SGDs4, #SGDs10, #SGDs17
SDG 4: Pendidikan Berkualitas | SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi | SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur | SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan