
Burapha University, Thailand – 3-7 Februari 2025 – MedHackathon Asia 2025 resmi dibuka, menghimpun para ahli, akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang informatika biomedis (biomedical informatics) dari seluruh Asia. Acara ini bertujuan untuk membangun platform jaringan yang kuat sebagai sarana kolaborasi dan pertukaran pengetahuan serta pengalaman. Selain itu, MedHackathon Asia juga dirancang untuk menciptakan komunitas yang kohesif, yang menghargai kontribusi setiap negara. Melalui penguatan jaringan, kegiatan ini berupaya menjembatani kesenjangan komunikasi dan menciptakan pendekatan terpadu untuk memajukan penelitian informatika biomedis di Asia.
Keragaman data genomik Asia memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman global tentang genetika manusia. Namun, kurangnya komunikasi dan kolaborasi antar proyek genom nasional di berbagai negara Asia menjadi tantangan tersendiri. Fragmentasi ini mengurangi potensi manfaat yang dapat diberikan oleh upaya dan sumber daya setiap negara dalam bidang informatika biomedis. Dengan mendorong komunikasi dan kolaborasi yang lebih baik, nilai dan dampak dari masing-masing proyek nasional dapat ditingkatkan, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif dan inklusif tentang genetika manusia.
MedHackathon Asia 2025 dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara, termasuk Jepang, Thailand, Korea Selatan, Singapura, China, India, dan Indonesia. Ibu Afiahayati, S.Kom, M.Cs., Ph.D., dari DIKE, mendapat kehormatan sebagai salah satu invited speaker untuk mewakili Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Ibu Afia memaparkan perkembangan proyek genom di Indonesia, mulai dari teknologi sekuensing hingga analisis bioinformatika.
Dengan mendorong komunikasi dan kolaborasi yang lebih erat, MedHackathon Asia 2025 bertujuan meningkatkan nilai dan dampak setiap proyek genom nasional. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih komprehensif dan inklusif mengenai genetika manusia.
Produk utama dari MedHackathon Asia 2025 meliputi katalog data terpusat untuk kumpulan data medis dan genomik dari negara-negara peserta; basis data komprehensif tentang undang-undang perlindungan privasi di setiap negara; template metadata standar untuk data genomik dan medis; panel referensi untuk data genomik yang dapat digunakan oleh para peneliti di seluruh Asia; dan dokumentasi dan pedoman praktik terbaik dalam penelitian informatika medis.
MedHackathon Asia 2025 menjadi langkah signifikan dalam membangun platform jaringan yang kuat untuk kolaborasi dan pertukaran pengetahuan di bidang informatika biomedis di Asia. Dengan keterlibatan DIKE dalam acara penting ini, diharapkan semakin banyak kolaborasi dan inovasi yang muncul, guna mempercepat kemajuan penelitian genomik di kawasan Asia dan dunia.
MedHackathon Asia 2025 tidak hanya menjadi wadah untuk kemajuan penelitian di bidang informatika biomedis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Acara ini mendukung SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera melalui pengembangan penelitian genomik yang dapat meningkatkan diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit. Selain itu, kolaborasi lintas negara yang terjalin dalam acara ini turut mendorong SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur dengan memperkuat jaringan penelitian dan inovasi di bidang kesehatan. Tidak kalah penting, acara ini juga sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, di mana kemitraan global dibangun untuk berbagi pengetahuan, teknologi, dan sumber daya guna mencapai kemajuan bersama dalam bidang genomik dan informatika biomedis. Dengan kontribusi-kontribusi tersebut, MedHackathon Asia 2025 tidak hanya mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pembangunan global yang berkelanjutan.
– – – –
Penulis : Afiahayati
Editor : Furqan & alukman
TAG: #SDGs3, #SDGs9, #SDGs17
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera | SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur | SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan