
Jakarta, 1 Juni 2025 – Prof. Dra. Sri Hartati, M.Sc., Ph.D., Guru Besar Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE), Fakultas MIPA UGM, sekaligus Ketua Dewan Eksekutif LAM INFOKOM menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi dan Pendalaman Instrumen Akreditasi LAM INFOKOM 2.0 yang diselenggarakan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM INFOKOM) di Hotel Santika Mega City Bekasi, pada 30 Mei hingga 1 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 211 asesor dari seluruh Indonesia, termasuk asesor dari DIKE FMIPA UGM, dan menjadi bagian dalam sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi nasional.
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman para asesor terhadap Instrumen Akreditasi LAM INFOKOM versi 2.0, yang disusun berdasarkan Standar Nasional Akreditasi (SAN) 2023 dan ditujukan untuk mendorong perubahan sistem akreditasi ke arah yang lebih strategis, berdampak, dan berkelanjutan.
Dalam sesi pembukaan, Prof. Zainal Hasibuan, Ph.D., selaku Ketua Majelis Akreditasi LAM INFOKOM, menyampaikan materi berjudul “Paradigm Shift in Quality Assurance: Revitalization of Accreditation Processes”. Ia menyoroti pergeseran pendekatan akreditasi dari sekadar pemenuhan administratif menuju penguatan budaya mutu yang berfokus pada luaran, dampak, dan perbaikan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa lagi menggunakan pendekatan lama dalam menjamin mutu. Pendekatan compliance harus diubah menjadi continuous improvement,” ujar Prof. Zainal.
Melanjutkan sesi materi, Prof. Sri Hartati memaparkan secara rinci Framework Instrumen 2.0 Akreditasi LAM INFOKOM. Dalam paparannya, ia menyampaikan bahwa Instrumen 2.0 bukan sekadar alat ukur administratif, tetapi menjadi sarana institusi pendidikan tinggi mencapai kualitas yang lebih baik melalui integrasi standar mutu, pelaksanaan, evaluasi, dan peningkatan. Penyesuaian bobot penilaian antar jenjang pendidikan (D3, S1, S2, dan S3) juga menjadi aspek penting yang diangkat, demi menjamin relevansi dan keadilan dalam proses akreditasi lintas program studi.
Sesi berikutnya disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom., Sekretaris Majelis Akreditasi, yang membahas tentang Kode Etik Asesor dalam menjaga integritas proses asesmen. Ia mengingatkan bahwa profesionalisme, objektivitas, dan kerahasiaan adalah nilai utama dalam menjalankan mandat asesor.
Adapun sesi teknis disampaikan oleh Prihandoko, S.Kom., MIT., Ph.D., Sekretaris Dewan Eksekutif LAM INFOKOM, yang membawakan materi “Menulis Komentar dan Memberi Penilaian terhadap LED”. Ia menyampaikan pentingnya kemampuan asesor dalam menganalisis dokumen LED secara tajam serta menyusun komentar yang konstruktif dan berorientasi pada peningkatan mutu.
Hari kedua kegiatan diisi dengan diskusi kelompok mengenai dua kriteria dalam Instrumen 2.0 yang dilanjutkan dengan presentasi hasil diskusi oleh masing-masing kelompok pada sesi sore dan malam hari. Selama kegiatan berlangsung, peserta menunjukkan partisipasi yang aktif dengan menyampaikan pandangan, studi kasus, serta pertanyaan kritis terkait penerapan instrumen.
Dalam sesi penutupan, Prof. Sri Hartati menyampaikan kembali bahwa kegiatan ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan langkah untuk membekali para asesor dalam menghadapi tantangan baru penjaminan mutu pendidikan tinggi. Pembaruan akreditasi berbasis instrumen 2.0 menjadi dasar menuju sistem akreditasi yang lebih relevan dengan perkembangan zaman.
Sosialisasi ini juga sejalan dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, melalui peningkatan mutu pendidikan dan hasil penelitian yang berkelanjutan.
Author: Lab SC sh
Editor: Marina
#SDGs4