Yogyakarta, 30 Oktober 2025 – Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan (Lab SKJ) Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) FMIPA UGM berhasil mengimplementasikan sistem smart monitoring terpadu berbasis teknologi face recognition HIKVISION di MAN 2 Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertema “Peningkatan Sistem Keamanan dan Kedisiplinan Siswa melalui Teknologi Smart Monitoring” yang dilaksanakan secara bertahap sejak Juli hingga Oktober 2025. Tujuan program ini adalah menghadirkan solusi digital yang mempermudah proses perizinan siswa selama jam pelajaran.
Program ini sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian masyarakat melalui inovasi teknologi yang berdampak pada efisiensi manajemen sekolah. Sistem yang dikembangkan tim Lab SKJ DIKE UGM dirancang untuk menjawab tantangan operasional dalam pengelolaan perizinan siswa keluar sekolah dengan pendekatan yang efisien, akuntabel, dan mudah diintegrasikan ke sistem administrasi sekolah yang sudah ada.

Ketua Pelaksana PKM, Muhammad Oriza Nurfajri, S.Kom., M.IT., menjelaskan bahwa sistem ini merupakan hasil adaptasi dari rencana awal berdasarkan hasil analisis kebutuhan bersama pihak sekolah. “Awalnya kami berencana membuat sistem presensi umum, namun hasil observasi menunjukkan bahwa perizinan siswa menjadi isu utama. Dari situ kami menyesuaikan rancangan agar benar-benar menjawab kebutuhan sekolah,” ungkap Oriza. Sementara itu, Prof. Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc., Kepala Lab SKJ DIKE UGM, menambahkan bahwa sistem ini menunjukkan laboratorium dalam menghadirkan teknologi tepat guna. “Kami ingin menunjukkan bagaimana riset di kampus bisa diterapkan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen pendidikan,” jelasnya.
Sistem smart monitoring yang dikembangkan mencakup berbagai komponen terintegrasi, seperti aplikasi desktop untuk pengelolaan izin, face recognition HIKVISION untuk identifikasi otomatis, automated printing system untuk tiket perizinan, hingga arsip digital dan verifikasi otomatis saat siswa kembali. Dalam alur penggunaannya, siswa mengajukan izin melalui guru piket, sistem mengenali wajah secara otomatis, tiket izin dicetak dan disahkan, kemudian saat siswa kembali, sistem melakukan verifikasi ulang tanpa perlu pelaporan manual.

Implementasi sistem ini membawa dampak di lingkungan MAN 2 Yogyakarta. Pada hari pertama, sistem mampu memproses lebih dari 20 perizinan dengan waktu rata-rata 2-3 menit per siswa, jauh lebih efisien dibandingkan sistem manual sebelumnya. Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. “Inovasi dari Lab SKJ UGM tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja guru, tetapi juga menanamkan budaya digital di lingkungan sekolah. Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut, termasuk untuk pengembangan sistem presensi guru di tahap berikutnya,” ujarnya.
Melalui program ini, Lab SKJ DIKE UGM turut mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui penciptaan lingkungan belajar yang tertib dan efisien, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) lewat pengembangan dan penerapan teknologi cerdas di sektor pendidikan, serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi antara akademisi dan lembaga pendidikan. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana riset dan inovasi kampus dapat berkontribusi terhadap transformasi digital yang berkelanjutan di dunia pendidikan.
Author: Muhammad Oriza Nurfajri
Editor: Marina
#SDGs4 #SDGs9 #SDGs17
