
Yogyakarta – Viga Laksa Hardjanto, mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM), berhasil mengembangkan model peningkatan kualitas audio untuk instrumen gamelan menggunakan metode pengurangan spektrum (spectral subtraction). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi klasifikasi teknik permainan Bonang Barung, salah satu instrumen dalam ansambel gamelan. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), metode ini mampu mengurangi kebisingan dalam rekaman audio dan meningkatkan kejernihan suara, sehingga memudahkan analisis dan pembelajaran musik tradisional secara digital. Inovasi ini dilakukan di bawah bimbingan Wahyono, S.Kom., Ph.D., dan telah diterbitkan sebagai artikel ilmiah dengan Audio Enhancement for Gamelan Instrument Recognition using Spectral Subtraction pada jurnal internasional Engineering, Technology & Applied Science Research (ETASR), Vol. 15, No. 2, 2025, yang terindeks Scopus Q2.
Dalam penelitian ini, Viga menggunakan teknik ekstraksi fitur Mel-Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) dan mel spectrogram untuk mengolah data suara. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa setelah menerapkan metode pengurangan spektrum, akurasi model kecerdasan buatan dalam mengklasifikasikan teknik permainan Bonang Barung meningkat dari 87,22% menjadi 90%. Dengan peningkatan ini, sistem dapat lebih akurat dalam mengenali pola permainan instrumen gamelan, yang sebelumnya sulit dibedakan oleh pendengar awam. Penelitian ini membuktikan bahwa kombinasi teknologi AI dan pemrosesan sinyal digital dapat meningkatkan pelestarian musik tradisional melalui pendekatan inovatif.
Penerapan model ini membawa manfaat besar bagi dunia pendidikan dan pelestarian budaya. Di bidang akademik, metode ini dapat membantu mahasiswa dan peneliti dalam menganalisis teknik permainan musik tradisional secara lebih objektif dan sistematis. Sementara itu, bagi pelaku seni dan komunitas budaya, teknologi ini dapat digunakan untuk mendokumentasikan dan mengajarkan gamelan kepada generasi muda. Dengan kualitas rekaman yang lebih jernih, proses belajar menjadi lebih efektif, terutama dalam mengenali perbedaan teknik permainan pada berbagai instrumen gamelan.
Lebih dari sekadar penelitian akademik, inovasi ini juga memiliki potensi aplikasi yang lebih luas, termasuk dalam bidang teknologi suara dan komunikasi. Teknik pengurangan kebisingan yang digunakan dalam penelitian ini dapat diterapkan dalam pengolahan audio untuk meningkatkan kualitas suara dalam berbagai lingkungan, seperti komunikasi jarak jauh, sistem pengenalan suara, dan produksi musik digital. Ke depan, pengembangan metode ini dapat diperluas untuk meningkatkan kualitas rekaman audio pada berbagai jenis alat musik tradisional lainnya, sehingga membantu pelestarian warisan budaya secara lebih luas.
Penelitian ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur serta poin ke-11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Dengan mengembangkan teknologi yang mendukung pelestarian budaya dan pendidikan berbasis digital, inovasi ini berkontribusi pada modernisasi sistem pembelajaran musik tradisional serta mendukung digitalisasi warisan budaya Indonesia. Diharapkan, penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan peneliti lainnya untuk terus mengembangkan solusi berbasis teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang seni dan budaya.
– – – –
Penulis : Wahyono
Editor : Furqan
TAG: #SDGs9, #SDGs11
SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur | SDG 11: Kota dan Komunitas Berkelanjutan