
28 Februari 2025 — Peningkatan kualitas layanan kesehatan menjadi salah satu fokus dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG), khususnya pada tujuan ke-3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan. Salah satu tantangan besar yang dihadapi sistem kesehatan di Indonesia adalah interoperabilitas data, yaitu kemampuan berbagai sistem informasi kesehatan untuk saling berbagi dan bertukar data dengan mudah, cepat, dan aman. Untuk mengatasi tantangan ini, Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR) hadir sebagai solusi standar global dalam pertukaran data kesehatan yang efisien dan berbasis teknologi digital. FHIR memungkinkan berbagai sistem kesehatan saling terhubung dan bertukar data secara cepat melalui penggunaan teknologi berbasis API, sehingga mampu memastikan akses data pasien agar lebih cepat, akurat, dan andal.
Hal ini begitu penting dalam memastikan layanan kesehatan yang lebih baik, terutama di Indonesia, di mana berbagai fasilitas kesehatan menggunakan sistem yang berbeda-beda. Melalui implementasinya, FHIR dapat membantu mewujudkan SDG ke-3 dengan meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui akses data yang lebih baik. Selain itu, FHIR juga mendukung SDG ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dengan mendorong digitalisasi sektor kesehatan serta SDG ke-17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, pengembang teknologi, dan penyedia layanan kesehatan.
Developer Hub berperan sebagai wadah yang mempertemukan para pengembang dan tenaga medis untuk saling berbagi wawasan, mendiskusikan tantangan, serta menemukan solusi dalam implementasi FHIR. Melalui diskusi pada platform ini, ditemukan bahwa tantangan utama dalam penerapan FHIR masih berkaitan dengan minimnya infrastruktur teknologi dan rendahnya pemahaman teknis di berbagai daerah di Indonesia. Meski demikian, komunitas ini terus berupaya mencari solusi inovatif guna mengatasi hambatan tersebut dan mempercepat adopsi FHIR secara menyeluruh.
Penerapan FHIR di Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dengan meningkatkan akses layanan kesehatan yang lebih inklusif dan efisien. Kolaborasi antara pemerintah, komunitas teknologi, dan sektor kesehatan menjadi elemen penting dalam memastikan interoperabilitas sistem kesehatan dapat berjalan secara optimal. Melalui dukungan yang kuat dari semua pihak, FHIR berpotensi menjadi fondasi utama dalam membangun sistem kesehatan digital berkelanjutan di Indonesia, sekaligus mendorong transformasi menuju pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan berbasis data.
Untuk mendukung upaya interoperabilitas sistem kesehatan di Indonesia, Dr. Lukman Heryawan, S.T., M.T., menerbitkan publikasi berjudul “Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR)-2 Based Interoperability Design in Indonesia: Content Analysis of Developer Hub’s Social Networking Service” pada Jurnal JMIR Medical Informatics. Publikasi ini menyoroti pentingnya pemanfaatan FHIR sebagai standar interoperabilitas yang dapat mengatasi tantangan dalam pertukaran data kesehatan lintas platform, sekaligus memberikan wawasan mendalam tentang peran Developer Hub sebagai media kolaborasi untuk mempercepat adopsi FHIR. Dengan pendekatan ini, penulis menegaskan bahwa implementasi FHIR tidak hanya menjadi solusi teknis, tetapi juga langkah strategis dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) melalui transformasi digital layanan kesehatan di Indonesia. Melalui kolaborasi lintas sektor dan dukungan regulasi yang tepat, FHIR dapat menjadi fondasi utama bagi terciptanya ekosistem kesehatan digital yang inklusif, efisien, dan berkelanjutan demi masa depan layanan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
– – – –
Penulis : Dr. Lukman Heryawan, S.T., M.T.
Editor : Furqan
TAG: #SDGs3, #SDGs9, #SDGs17
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan | SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur | SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan