
Yogyakarta, 26 September 2025 – Program Studi Magister Kecerdasan Artifisial (MKA), Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) FMIPA UGM, menyelenggarakan DCSEminar dengan topik “Assuring Learning in the Age of AI: A Vision for Human-AI Hybrid Intelligence.” Seminar ini menghadirkan Dr. Eduardo Araujo Oliveira, Senior Lecturer di School of Computing and Information Systems, the University of Melbourne, Australia, yang telah lama meneliti penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia pendidikan tinggi.
Dalam paparannya, Dr. Oliveira menyoroti revolusi besar yang dipicu oleh publikasi “Attention is All You Need” (2017), yang menciptakan arsitektur Transformer sebagai dasar Large Language Models (LLMs) seperti ChatGPT. Sejak kemunculan ChatGPT pada November 2022, penggunaan AI generatif di lingkungan akademik meningkat pesat, sekaligus menimbulkan pertanyaan mendasar tentang otentisitas pembelajaran: apakah mahasiswa benar-benar memahami materi, atau hanya mengandalkan AI sepenuhnya dalam menyelesaikan tugas?
Dr. Oliveira menyebut fenomena ini sebagai wicked problem atau masalah pelik. Ia menyoroti paradoks yang muncul, yaitu mahasiswa memanfaatkan AI untuk mengerjakan tugas, namun pada saat yang sama mempertanyakan keadilan ketika dosen menggunakan AI untuk mempercepat proses penilaian. Menanggapi hal ini, ia menawarkan konsep Hybrid Intelligence, yakni pemanfaatan AI bukan semata sebagai alat koreksi, tetapi sebagai instrumen yang dapat mengukur kedalaman pemahaman mahasiswa. Salah satu terobosan yang ia kembangkan adalah Code Reviewer berbasis ChatGPT, yang tidak langsung menunjukkan jawaban salah atau benar, melainkan memberikan tinjauan pada aspek non-fungsional seperti keamanan, kerapian, dan efisiensi kode.
Selain itu, Dr. Oliveira juga menyinggung dampak kognitif AI, terutama dalam keterampilan menulis. Ia mengemukakan fenomena Mediocrity Effect, di mana AI berperan sebagai “magnet” yang meningkatkan batas bawah keterampilan menulis bagi mahasiswa yang kurang mahir. Meski bermanfaat dalam menyetarakan kemampuan dasar, fenomena ini juga menimbulkan kekhawatiran hilangnya keragaman dan kedalaman gaya menulis manusia.
Sesi seminar ditutup dengan diskusi interaktif, di mana peserta aktif mengajukan pertanyaan terkait implementasi AI di dunia industri serta peran akademisi dalam menyikapi perkembangan teknologi. Acara kemudian diakhiri dengan presentasi singkat mengenai the University of Melbourne, penyerahan cenderamata, dan sesi foto bersama. Melalui kegiatan ini, DIKE UGM turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama pada SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), serta SDG 17 (Kemitraan Global).
Author: Favian Rajendra, Marina
Editor: Rifki
#SDGs4 #SDGs9 #SDGs17