
Desa Srikayangan, Kulon Progo – Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi (Lab. ELINS) dari Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada (UGM), yang dipimpin oleh Prof. Drs. Agus Harjoko, M.Sc., Ph.D., menyelenggarakan acara Sosialisasi Diseminasi Hasil Pengembangan Teknologi Tepat Guna dalam Bidang Pertanian Bawang pada Sabtu, 2 November 2024. Bertempat di Balai Desa Srikayangan, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian bawang melalui penerapan teknologi tepat guna.
Dihadiri oleh sekitar 40-an petani lokal dan tokoh masyarakat seperti Ujang Supriyadi, Sekretaris Desa, serta Sumarsono, S.I.P., Ketua BPK Desa Srikayangan, acara ini menjadi wadah penting bagi para petani, yang dikenal sebagai ‘Petani Milenial’ untuk mendapatkan wawasan tentang inovasi terkini. Prof. Agus Harjoko, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerja sama antara desa dan universitas dalam mengembangkan teknologi pertanian yang inovatif seperti sistem pengendali aliran air pada saluran irigasi pertanian bawang, AgriTech Watch Net (AWN) berbasis IoT, dan bahan pembenah tanah dengan sifat slow-release.
Kerugian panen yang signifikan tahun ini, yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah akibat serangan hama, menjadi sorotan utama. Prof. Agus Harjoko berkomitmen untuk mendukung upaya penanganan serangan hama di masa depan melalui pengembangan teknologi ke depannya. “Desa Srikayangan akan menjadi bagian dari kerangka kerja Living Lab kami, sehingga teknologi yang kami kembangkan dapat langsung diterapkan dan dimanfaatkan oleh komunitas pertanian di sini” ujar Prof. Harjoko. Ujang Supriyadi juga menyampaikan terima kasih kepada Lab. ELINS UGM atas dukungan dan pembagian ilmu yang berkesinambungan. “Kami berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan semua harapan kami untuk kemajuan pertanian di Desa Srikayangan dapat terwujud” kata Ujang.
Dalam kegiatan ini, Lab. ELINS yang diwakili oleh Dr. R. Sumiharto, M.Kom. dan Tri Wahyu Supardi, S.Si., M.Cs., mempresentasikan beberapa inovasi teknologi yang telah dibuat, antara lain AWN (AgriTech Watch Net), sebuah sistem berbasis Internet of Things (IoT) untuk mengukur kandungan unsur hara tanah secara real-time. Diharapkan, jika diketahui kandungan unsur hara tanah seperti N, P, dan K, maka petani dapat mengetahui berapa kebutuhan pupuk sebenarnya dalam pengolahan lahan yang akan digunakan untuk bercocok tanam, ujar Dr. Sumiharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Mamik.
Teknologi lain yang dikembangkan adalah Sistem Kendali Aliran Air pada Sistem Irigasi Pertanian Bawang. Teknologi ini memungkinkan pengaturan aliran air dengan menyalakan pompa secara otomatis sehingga air dari sungai dapat diteruskan ke sistem irigasi dan dapat dikendalikan dengan smartphone. Sistem ini akan menjaga kecukupan air untuk pengairan lahan selama masa tanam, terang Pak Mamik.
Kemudian, teknologi lain yang dikembangkan adalah bahan pembenah tanah berupa pupuk cair yang dipadatkan dengan sifat slow-release. Teknologi ini dipresentasikan oleh Tri Wahyu Supardi, S.Si., M.Cs., dan merupakan hasil penelitian kolaborasi dengan Kimia FMIPA UGM. Tri menjelaskan bahwa dari hasil percobaan pada sebagian lahan pertanian, hasil panen bawang memiliki berat yang lebih baik dibandingkan dengan lahan yang tidak menggunakan bahan pembenah tanah ini. Ketiga teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian bawang di Desa Srikayangan ke depannya.
Pada sesi berikutnya, dilakukan demo teknologi oleh Roghib Muhammad Hujja, S.Si., M.Cs., yang dibantu beberapa mahasiswa dalam mendemonstrasikannya. Para peserta terlihat antusias dalam menyaksikan demo ini. Dengan melihat langsung, peserta diharapkan lebih memahami teknologi yang dijelaskan sebelumnya. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya yang maju ke depan dan bertanya pada sesi tanya jawab.
Pada sesi terakhir, Abdul Majid Achmad Fuad, CEO AMX UAV, menjelaskan kegiatan yang telah dilakukan oleh Mitra Lab. ELINS, yaitu pemetaan wilayah administrasi Desa Srikayangan dan peta unsur hara tanah lahan pertanian N, P, dan K yang diambil dengan kamera multispektral serta uji lab hasil kerja sama dengan Lab. ELINS. Kegiatan perusahaan ini menjadi bukti bahwa AMX UAV mendukung inovasi yang ada serta program pemerintah dalam upaya menciptakan swasembada pangan yang dimulai dari desa.
Di akhir kegiatan, dilakukan seremonial penyerahan peta sebaran unsur hara tanah N, P, dan K dari Kepala Lab. ELINS, Prof. Agus Harjoko, kepada Sekretaris Desa Ujang Supriyadi, serta peta administrasi wilayah Desa Srikayangan dari CEO AMX UAV Abdul Majid Achmad Fuad kepada Sekretaris Desa Ujang Supriyadi. Acara diakhiri dengan sesi foto bersama antara mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan anggota Lab. ELINS, dan seluruh peserta acara.
Acara ini juga menjadi media untuk dialog dan tukar pikiran antara petani dan dosen Lab. ELINS, memungkinkan kedua pihak untuk lebih memahami kebutuhan dan tantangan dalam penerapan teknologi pertanian. Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Universitas Gadjah Mada untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung sektor pertanian Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan era digitalisasi dan efisiensi sumber daya dengan pola kolaborasi, serta mendukung poin SDGs nomor 2, 9, dan 15.