Pesawat tanpa awak yang dirakit tim Gamaforce UGM sukses berlaga dalam ajang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Turkey Competition 2017 yang diselenggaarakan di Turkish Aircraft Industries Corporation (TUSAS) Kahramankazan, Ankara, Turki. Pesawat yang diberi nama Rasayana ini berhasil meraih juara ketiga dalam kategori fixed wing di kompetisi tingkat internasional tersebut.
Kompetisi yang diadakan pada 13-16 Juli tersebut merupakan kontes pesawat tanpa awak yang diikuti oleh sekitar 400 tim dari berbagai negara di dunia. Tim Gamaforce UGM menjadi satu-satunya tim dari Indonesia yang berhasil lolos seleksi hingga tahap akhir dan berkesempatan untuk berkompetisi dengan 96 tim lainnya dan menunjukkan kehebatan pesawat rakitannya secara langsung di Turki.
“Alhamdulillah setelah perjuangan panjang kami bisa mempersembahkan juara 3 dalam kontes robot internasional ini. Bangga bisa mengharumkan UGM dan Indonesia di kancah internasional,” tutur Ketua Umum Tim Gamaforce UGM, Rifyal Garda, saat dihubungi sesaat setelah mendarat di Jakarta, Selasa (18/7).
Pesawat Rasayana memiliki kemampuan jelajah yang luas hingga 100 kilometer. Selain itu, pesawat ini mempunyai kekuatan terbang sampai 10 menit di udara dengan kendali jarak jauh menggunakan remot kontrol. Tak lupa, pesawat ini dilengkapi pula dengan GPS dan mampu memberikan citra dari suatu matrik warna.
Salah satu dosen pembimbing tim Gamaforce dan juga salah satu staff pengajar di Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Aufaclav Zatu Kusuma Frisky, S. Si, M, Sc, mengatakan bahwa kami bangga atas hasil yang ditorehkan oleh tim ini. Tidak lupa juga atas perjuangan, kerja keras, dan dukungan dari berbagai pihak sehingga tim ini dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. “Karena hasil tidak menghianati usaha,” imbuhnya.
“Terima kasih atas dukungan dan doa dari semua pihak untuk tim Gamaforce UGM. Terus berkarya, jayalah UGM, jayalah Indonesia. Semoga ke depan tim ini dapat semakin membanggakan,” tuturnya. (Tim Gamaforce UGM/RR)