Yogyakarta, 31 Oktober 2025 – Laboratorium Sistem Komputer dan Jaringan (Lab SKJ) Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) FMIPA UGM berhasil menyelenggarakan PkM Bootcamp 2025, sebuah program pelatihan intensif bertema “Pelatihan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Integrasi Internet of Things (IoT) untuk Siswa Menengah Atas” di MAN 2 Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung sepanjang Oktober 2025 ini diikuti oleh 30 siswa dan dirancang untuk memperkenalkan teknologi IoT melalui pendekatan blended learning yang memadukan teori daring dan praktik langsung.
Program ini menggunakan dukungan dana sebesar 13 juta dari RKAT Lab SKJ, kegiatan ini juga menghadirkan 40 IoT Kit sebagai sarana pembelajaran berbasis praktik yang dapat digunakan secara berkelanjutan di sekolah. Program ini tidak hanya sebagai pertukaran ilmu, tetapi juga membangun dasar ekosistem pembelajaran digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Kepala Lab SKJ DIKE UGM, Prof. Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc., menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi awal dalam menyiapkan talenta digital masa depan. “Kami tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membangun lingkungan belajar yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kolaboratif. Melalui platform LMS dan IoT Kit yang dikembangkan, kami berharap sekolah memiliki sumber belajar yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus,” ujarnya. Sementara itu, Muhammad Oriza Nurfajri, S.Kom., M.IT., selaku Ketua Pelaksana, menambahkan bahwa pendekatan blended learning dalam program ini memungkinkan siswa belajar secara mandiri sekaligus mengasah kemampuan praktis dalam proyek IoT.
Selama pelaksanaan, peserta dibimbing melalui empat tahapan pembelajaran yang sistematis, mulai dari pengenalan konsep dasar melalui LMS, praktik langsung menggunakan IoT Kit, hingga pengembangan purwarupa (prototype) dan presentasi hasil proyek. Sepuluh kelompok siswa berhasil menciptakan produk fungsional seperti smart home automation, environmental monitoring system, smart garden, dan security system. Kegiatan ini juga melibatkan 10 dosen serta 12 mahasiswa dari berbagai jenjang, menciptakan lingkungan belajar kolaboratif yang memiliki banyak pengalaman dan keahlian lintas bidang.

Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan signifikan pada keterampilan teknis maupun soft skills peserta. Tingkat keterlibatan siswa dalam pembelajaran daring mencapai 85%, dengan peningkatan kemampuan dalam pemrograman dasar, integrasi perangkat keras dan lunak, serta pengelolaan proyek. Selain itu, kegiatan demo day di akhir program memberi ruang bagi peserta untuk mempresentasikan hasil karya mereka sekaligus melatih kemampuan komunikasi dan kerja tim. Kepala MAN 2 Yogyakarta, Hartiningsih, S.Pd., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas kontribusi Lab SKJ UGM. “Program ini sangat relevan dengan kebutuhan pembelajaran dan membuka wawasan siswa kami terhadap dunia teknologi yang sesungguhnya,” tuturnya.
Melalui PkM Bootcamp 2025, Lab SKJ DIKE UGM turut berkontribusi pada pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Program ini mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) melalui peningkatan akses dan kualitas pembelajaran teknologi di tingkat sekolah menengah, serta SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) lewat penerapan teknologi IoT dan penguatan infrastruktur digital pendidikan. Selain itu, partisipasi siswa perempuan juga mencerminkan dukungan terhadap SDG 5 (Kesetaraan Gender), sementara kolaborasi antara UGM dan MAN 2 Yogyakarta menjadi wujud nyata SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan di era digital.
Author: Muhammad Oriza Nurfajri
Editor: Marina
#SDGs4 #SDGs5 #SDGs9 #SDGs17
