Srikayangan – Kulon Progo, 8 November 2025 – Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi (Elins), Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika (DIKE) FMIPA UGM kembali melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di Kalurahan Srikayangan, Sentolo, Kulon Progo. Kegiatan yang telah berjalan selama tiga tahun terakhir ini berfokus pada penerapan teknologi pemantauan kondisi tanah untuk mendukung pertanian bawang, serta melibatkan dosen, mahasiswa, dan para petani di wilayah tersebut.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Lab Elins Dr. R. Sumiharto, S.Si., M.Kom. yang menyampaikan komitmen laboratorium untuk terlibat dalam penyelesaian masalah pertanian di masyarakat. Menurutnya, laboratorium selain menjadi ruang riset dan pembelajaran di kampus, juga menjadi wadah untuk menciptakan teknologi tepat guna yang dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi pengelolaan lahan pada suatu wilayah tertentu yang dapat dioptimalkan sebagai living lab.

Apresiasi terhadap program ini turut disampaikan Ujang Supriadi, Carik Kalurahan Srikayangan, yang menilai keterlibatan Lab Elins sebagai bentuk kolaborasi yang sesuai dengan kebutuhan petani. Ia berharap teknologi yang diperkenalkan dapat diterapkan secara berkelanjutan sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pertanian bawang di wilayahnya.
Pada kegiatan ini menghadirkan dua narasumber. Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P. dari Fakultas Pertanian UGM membuka sesi pertama dengan materi mengenai pengelolaan tanah yang baik dan berkelanjutan. Pak Nasih juga menekankan pentingnya teknologi sensor unsur hara yang dikembangkan Lab Elins sebagai alat bantu bagi petani dalam memahami kondisi dan kesuburan tanah secara lebih akurat.

Pada sesi berikutnya, Roghib Muhammad Hujja, S.Si., M.Cs. dari Lab Elins memaparkan hasil pemetaan spektral lahan Srikayangan yang dilakukan bersama AMX UAV. Hasil pemetaan tersebut kini tersedia dalam bentuk dashboard digital yang dapat diakses petani. Selain itu, peserta juga berkesempatan mencoba sensor portable pengukur unsur hara yang memungkinkan pemantauan tanah dilakukan dengan cepat dan sederhana di lapangan.
Selama kegiatan berlangsung, peserta antusias untuk bertanya kepada narasumber. Petani aktif berdiskusi mengenai aplikasi teknologi di lahan pertanian mereka, sementara mahasiswa turut mendampingi proses demonstrasi alat. Interaksi yang terjadi menunjukkan adanya penerimaan positif dan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat dalam mendorong kegiatan pertanian yang cerdas dan adaptif.

Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan, SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui penerapan teknologi tepat guna di sektor pertanian, serta SDG 15 (Ekosistem Daratan) melalui upaya menjaga kualitas tanah dan mendorong praktik pertanian berkelanjutan.
Author: Catur Atmaji
Editor: Marina
#SDGs2 #SDGs9 #SDGs12